Bogor - Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli, S.A.P., M.Si., membuka secara resmi Pelatihan Teknis Pertolongan di Gunung Hutan bagi Potensi Pencarian dan Pertolongan di wilayah Kerja Kantor SAR Jakarta. Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 7 (tujuh) hari mulai dari tanggal 9 hingga 15 Oktober 2023 yang diselenggarakan oleh Kantor SAR Jakarta. Pelatihan terhadap potensi SAR ini merupakan salah satu program kerja dari Kantor SAR Jakarta berdasarkan anggaran yang harus diimplementasikan pada tahun 2023 ini. Kurang lebih 50 peserta yang mengikuti program pelatihan ini dari berbagai instansi serta potensi SAR yang bergerak dalam mendukung kegiatan operasi SAR diantaranya TNI, POLRI, Pemerintah Daerah Setempat, dan organisasi masyarakat serta relawan yang bergerak di bidang SAR. Selama tujuh hari ke depan para peserta pelatihan akan dilatih oleh para Instruktur dari Kantor SAR Jakarta dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Bogor, serta didukung oleh para tenaga medis yang berasal dari Jaya Nusantara Medical, dan Observer dari Pusat Pelatihan SDM Basarnas.
Materi pelatihan teknis pertolongan di gunung hutan ini akan dibagi menjadi dua yaitu teori dan praktek, dimana teori akan berlangsung di Megamendung Hotel dan Resort kemudian praktek akan dilaksanakan di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini akan berisikan materi yang terdiri dari Medical First Respondence, Navigasi Darat, Kegawatdaruratan lingkungan dan keracunan, teknik survival, Metode teknik pencarian dan teknik evakuasi korban di Gunung Hutan.
"Program ini dilaksanakan sebagai salah satu fungsi pembinaan terhadap potensi SAR yang ada di wilayah kerja Kantor SAR Jakarta dalam bentuk pelatihan yang akan memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan teknis pertolongan di gunung hutan." tegas Fazzli, S.A.P., M.Si., Kepala Kantor SAR Jakarta. Dirinya juga berharap melalui pelatihan terhadap potensi ini untuk mewujudkan terjalinnya silaturahmi serta sinergitas antar potensi SAR dengan Kantor SAR Jakarta supaya ke depannya bisa berkoordinasi yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan operasi SAR, supaya dapat mengurangi dampak akibat kecelakaan, musibah, maupun bencana yang akan terjadi nanti.